Ace dan Eve — Singapura

Setiap sudut akan menuntun kita kembali pada satu sama lain.

Telah lewat satu dekade saling mengenal, Ace dan Evelyn menggenapi pertemanan mereka dalam ikatan rasa yang lebih dalam. Selama itu pula, hampir sebagian besar kebersamaan mereka habiskan di Negeri Singa. Maka tak ada tempat lain yang lebih istimewa selain di sana, untuk melengkapi kumpulan potret dalam album mereka.

Evelyn membawa serta anjing kesayangannya, Diamond, layaknya kejutan yang semakin mewarnai suasana. Tak ayal, kehadiran Diamond punya arti khusus untuk keduanya, di mana ia merupakan hadiah yang Ace berikan di saat meminta Evelyn menjadi pendamping hidupnya.

Pribadi Ace dan Eve yang penuh semangat seolah berhasil membius semua yang berada di balik lensa, keceriaan dan kebahagiaan mereka terpantul jelas dalam setiap gambar, dan energi positif itu tersalurkan penuh dalam setiap pergerakannya.

Meski hitam adalah nuansa yang mereka pilih untuk pakaian mereka saat itu, tawa lepas dan jiwa bebas keduanya menjadikan setiap momen berwarna. Di taman hijau yang luas menyegarkan dan pada lahan permainan anak-anak mereka menghadirkan nuansa masa kecil yang penuh kegembiraan. Tak disangka-sangka, Diamond turut membuat semuanya semakin terasa seru.

Di sisi lain kota, mereka menunjukkan riang canda dengan satu sama lain di sebuah arena papan seluncur. Berlari naik turun, berkeliling, dan menggila bersama seakan waktu tak akan habis. Lalu, dengan bermain pada sudut-sudut unik arsitektur sebuah labirin, Ace dan Eve menjadikan pemotretan ini begitu mengasyikkan. Tempat itu seolah mengatakan pada siapapun yang menyaksikan keduanya, bahwa Ace dan Eve tak akan saling menghilang, bahkan jika mereka bersembunyi dan tersesat, dinding-dinding dalam batin mereka akan menggemakan suara untuk menuntun kembali pada satu sama lain.

KARYA SEBELUMNYA
KARYA SELANJUTNYA
tulis dan tekan enter