Bersama, mereka mengerti rasanya utuh.
Entah karena terlalu lama atau karena berada di sisi satu sama lain terasa begitu indah untuk dinikmati, Egy dan Fivo melupa perihal berapa lama mereka telah menjalin hubungan ini. Namun satu yang mereka sepakati ialah tentang bagaimana berdua menautkan hati dalam satu ikatan untuk sebuah impian tentang selamanya.
Mereka menebar langkah lebih jauh dari Ibu Kota, bersama menjatuhkan pilihan untuk mengukir cerita mereka dan menjadikannya abadi di Pulau Dewata. Jauh dari kepadatan dan hiruk pikuk yang biasa mereka temui.
Meski cerah yang mereka dambakan di pulau itu memilih sembunyi, mendung yang semesta hadirkan ternyata semakin menguatkan aroma romantis di antara keduanya kala berbagi tenang dan nyaman di sebuah rumah. Seperti tinggal dalam tempat yang menghadirkan rasa berpulang.
Waktu berlalu dalam suasana yang santai, hingga akhirnya mereka melangkah ke pantai. Egy yang ceria dan begitu ekspresif, menunjukkan kebahagiaannya saat Fivo ada di sampingnya dalam tenangnya. Berteman dengan khas aroma laut, Egy dan Fivo akhirnya menghampiri bibir laut dan bermain-main dengan ombak yang berdesir. Seolah lupa bahwa tiada hangat matahari kala itu meski penghujung hari sudah dekat.
Namun siapa sangka, bahwa ketika sudah waktunya senja datang, semburat jingga dari sinar matahari menyusup ke dalam ruang dan waktu yang mereka nikmati, menjadikan cerita Egy dan Fivo hari itu terasa lengkap, dan bersama, mereka akhirnya mengerti rasanya utuh. Sempurna, dalam bahagia yang sederhana.