Kelak potret kita kan penuhi hari-hari hingga tua nanti
Di negeri tetangga, cerita dua insan ini dimulai. Malaysia menjadi saksi dari cerita yang mungkin sederhana, namun bagi Bas dan Miranda, alur hidup yang membawa mereka pada satu sama lain tak pernah diartikan sederhana. Karena itu semua, selalu penuh makna.
Seperti Bas yang memiliki kecintaan pada sebuah kamera tua, begitu pula ia menjadikan Miranda sosok berharga yang makna kehadirannya tak akan lekang oleh waktu. Begitu pula sebaliknya, ketika Miranda yang kerap menjadi objek foto di kala Bas ingin menyalurkan kegemarannya, ia lalui dengan sepenuh hati.
Bagi keduanya, mereka bukan hanya sedang menciptakan objek nostalgia yang kelak memenuhi album-album foto, namun justru mereka sama-sama sedang menuliskan cerita di buku harian satu sama lain.
Bas yang tenang dan pemerhati memenuhi utuh Miranda yang ekspresif dan penuh canda. Itu semua tergambar jelas dalam tangkapan hitam-putih dari balik lensa. Dan bersama kamera tua kesayangannya, Bas dan Miranda mengabadikan cerita mereka dengan cara yang berbeda. Memotret di balik potret. Dalam salinan sepia yang hadirkan suasana masa lalu, mereka siap menyambut masa depan yang penuh warna. Karena bagi Bas, Miranda ialah subjek terbaik yang pernah ditangkap oleh lensa matanya.