Semesta mengajakku berkelana, sebelum akhirnya menemukanmu.
Unik. Mungkin itu satu kata yang tepat menggambarkan bagaimana perjumpaan sepasang kekasih ini tertulis dalam suratan takdir. Seolah-olah semesta mengajak keduanya berkelana jauh-jauh, bersembunyi dari ujung ke ujung bumi lainnya, hanya untuk akhirnya membawa Oddy dan Dewi yang notabene tinggal begitu dekat ke hadapan satu sama lain.
Berdua mereka memilih menjadikan abadi foto-foto menuju hari bahagia mereka di sebuah bangunan rumah yang belum utuh dan dipenuhi sudut ruang.
Mereka berbagi tawa dan saling bertukar tatap. Di dalam binar mata satu sama lain, mereka temukan keteduhan, tempat keduanya saling bermuara, saling berbagi kesenangan. Satu di antaranya ialah kegemaran bermain bulu tangkis yang kadang kala mereka gunakan untuk membunuh waktu bersama. Katanya, raket dan kok mengingatkan mereka akan keberadaan satu sama lain, tentang bagaimana keduanya tak akan bisa dipisahkan dan akan selalu meninggalkan kesan. Berkat perkenalan melalui seorang kerabat, belahan jiwa yang dulu terasa jauh, kini begitu dekat.
Seperti sesi mereka dilakukan di sebuah rumah yang masih berproses, keduanya percaya begitu pula hubungan mereka akan berjalan. Sesuai uraian semesta, janji dan cerita mereka akan menjadi dasar, tentang hubungan yang tumbuh dan membangun hingga menjadi rumah yang utuh dalam genggaman satu sama lain.