


Kita bagai laut dan langit yang memeluk kepulangan satu sama lain.
Pada masanya, Clarissa bertemu Kelvin di Ibu Kota. Berkenalan dan berteman baik hingga akhirnya menjalani hubungan yang lebih spesial. Tak disangka, banyak waktu di beberapa tahun terakhir mereka harus lewati dengan jarak jauh, antara Jakarta dan Makassar. Jika dibilang mudah, rasanya tidak. Namun, dari jarak mereka belajar untuk menikmati keheningan, meski hati tetap tertaut pada rasa yang sama. Dan dari sana, tibalah mereka di titik ini, siap menjalani janji setia.
Dari sekian banyak tempat pernah menjadi destinasi liburan bersama, Bali punya ruang tersendiri di dalam hati mereka. Maka, menjelang hari bahagia ini, mereka menjatuhkan pilihan pada Pulau Dewata dengan keindahan pantainya untuk mengabadikan momen-momen bersama. Tempat yang pas untuk menemani dua sejoli yang begitu romantis terhadap satu sama lain.
Kelvin dan Clarissa menikmati terbitnya mentari di pantai pasir putih, sambil duduk di atas batu karang. Dalam tegar mereka memandang jauh, seakan berbisik pada hari baru untuk kebersamaan yang utuh. Lalu, berdua bermain-main di sana, melempar batu ke laut luas, lalu berjalan di sepanjang bibir laut.
Siang mereka meletakkan lelah sejenak di sebuah vila. Mereka saling berbagi kisah, bernostalgia tentang masa-masa indah awal perkenalan, bersyukur pada jarak yang telah melebur kini. Tak jarang satu cerita membawa tawa, lain cerita membuat bibir tersenyum sambil tersipu malu. Dalam rangkulan Kelvin, Clarissa tahu jiwanya menghangat. Dekat dalam dekap yang tak akan lepas lagi.
Ketika tiba waktu senja akan datang, mengetuk langit membuka awan, keduanya pun melangkahkan kaki di tepi pantai pasir hitam. Kini mereka menunggu mentari berpulang ke peraduan dalam tenang satu sama lain. Sambil berputar-putar menari, berlari-lari kecil, tetap menggenggam satu sama lain. Di sana, mereka menyatu utuh. Seperti pemandangan yang mereka saksikan kala itu, laut dan langit menjadi satu. Saling memeluk kepulangan satu sama lain.